SEMARANG – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang dilaksanakan pada Sabtu hingga Ahad, (28-29/9) bertempat di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).
Eko Pujiatmoko selaku ketua PWPM Jateng menyampaikan bahwa tantangan Pemuda Muhammadiyah di Jateng semakin kompleks. “Ini menjadi PR kita bersama agar Pemuda Muhammadiyah di Jawa Tengah ini bisa terus menyuarakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar”. Ungkap Eko.
Sementara itu Wahyudi selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah memaparkan tantangan-tantangan pemuda Muhammadiyah di Jateng. Menurutnya Jateng saat ini mengalami krisis kader kepemimpinan baik internal organisasi maupun eksternal. “Perlu ditata kembali agar kedepan pemuda Muhammadiyah bisa mempersiapkan pemimpin-pemimpin generasi baru, jangan sampai kader-kader di Jateng kosong dan tidak mampu mengisi ruang-ruang kosong yang ada di Jateng.” Papar Wahyudi.
Maka kajian leadership dirasa sangat penting untuk keberlangsungan pemuda Muhammadiyah di Jateng. Dalam bilang ekonomi, pemuda Muhammadiyah juga bisa mengisi dan mengambil peran. Di Jawa Tengah sendiri pengangguran mencapai 18,56 juta, paling banyak dari lulusan diploma dan disusul dari lulusan SMK.
Sementara di era milenium lanjut Wahyudi, pemuda Muhammadiyah bisa memanfaatkan media informasi menjadi media dakwah. “Media informasi yang tersistem, dan bisa dimunculkan ke YouTube maka diharapkan dakwah bisa mencangkup lebih luas. Inilah yang perlu dibangun”. Ungkap Wahyudi.
Tantangan lain ialah isu radikalisme. Dalam isu radikalisme ini pemuda Muhammadiyah juga harus berperan dalam menangkal radikal. Turut hadir dalam Rakerwil tersebut, seluruh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah. (#Ranov).
Leave a Reply